Sunday, October 9, 2011

Danau Itu Kamu

danau itu bergambar wajahmu
riaknya adalah panggilanmu
untukku
dan kau di tengah sana, nanar
air itu terlalu dingin katamu
kau bahkan hanya berani mencelupkan lututmu dengan ragu
sayangnya aku perenang yang payah
yang tak mau susah-susah berkecipak ke ujung sana
meski aku yakin akan tiba sebelum merah senja
tapi ternyata kau perenang yang paling payah
merundukkan wajahmu ke dalam air saja kau tak mau
kau hanya ingin riak itu tetap ada dan bertalu
jadi kubungkus saja bajuku dengan ikatan sepi yang tak lagi merindu
ku balikkan badan dengan tetap bisu
mataku tak mau lagi menangkap riak panggilanmu
kulitku kelu, beku dengan dingin yang tanpa haru
ah, tapi kemarin angin memberi kabar padaku
kau kembali masuk dalam gua imitasimu

No comments:

Post a Comment